
Diterjemahkan dan dirangkum oleh : al-Ustadz Abdullah Abu Isa hafizhahullah.
Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Al Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
1. Lailatul Qadar
Keberadaannya mulia dan kadarnya agung
(Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah)
Ibnu Jarir rahimahullah berkata:
(Yaitu malam yang ditetapkan padanya taqdir setahun)
جامع البيان ٢٤/ ٥٣١
2. Lailatul Qadar
Malam yang dimulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar.
Amalan padanya lebih baik dari amalan 1000 bulan.
Disertai banyak malaikat yang turun padanya, selamat dari segala kejelekan dan penyakit (wabah).
3. Lailatul Qadar
Turun padanya surat yang Allah subhanahu wa ta’ala sanjung/sebut dengan keutamaan al-Qur’an dan al-Qur’an diturunkan padanya.
Allah subhanahu wa ta’ala mensifatinya dengan malam yang diberkahi, Allah akan mengampuni siapa yang menghidupkan malamnya dengan iman dan berharap (pahala).
4. Lailatul Qadar
Malam ini tidak diketahui pastinya dan perselisihan tentang penentuannya luas dan mencapai 40 pendapat dalam penentuannya.
Dan kenyataannya malam Lailatul Qadar itu berpindah-pindah dan yang paling diharapkan adalah malam malam ganjil 10 terakhir.
5. Lailatul Qadar
Sebab disembunyikannya (kapan pastinya malam tersebut); karena ada dua orang yang saling mencela (berselisih), lalu diangkat ilmu (tentang kepastian waktu lailatul Qadar). Namun semoga itu lebih baik untuk umat ini agar mereka bersungguh-sungguh mencarinya dengan beribadah.
Kesamaran waktunya seperti samarnya waktu ijabah di hari Jum’at (tidak diketahui secara pasti).
6. Lailatul Qadar
Kita diperintahkan untuk mencarinya di 10 Malam terakhir dari bulan Ramadhan, terutama dimalam malam ganjil (dari 10 Malam terakhir)
Lebih khusus lagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi wasiat kepada kita untuk mencarinya di 7 malam yang tersisa.
(Dalam satu riwayat) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghasung untuk mencarinya pada malam ke-27
Di zaman Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, malam itu terlihat pada malam ke-21.
7. Lailatul Qadar
Malam itu memiliki tanda tanda :
– Malam yang lapang udaranya sepoi-sepoi
– Tidak panas tidak dingin.
– Matahari terbit (dipagi harinya) tidak silau cahayanya.
– Dan Rembulan pada malam itu seperti: شق حفنة
Yakni: seperti setengah mangkok dan ini tentu terjadi di akhir bulan.
8. Lailatul Qadar
Pada malam tersebut disenangi untuk :
– Menghidupkannya dengan iman dan berharap (pahala).
– Memperbanyak Taubat
– Memperbanyak amalan ketaatan, di antaranya qiro’ah al-Qur’an
– Memaafkan dan lapang dada.
– Dan hendaknya kamu membaca :
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan maka ampunilah dosaku”. (HR. at-Tarmidzi, no. 3513, Ibnu Majah no.3850)
الشيخ الدكتور عرفات المحمدي
as-Syaikh Dr. ‘Arafat al-Muhamady hafizhahullah.
Sumber : Qonat Masyaikh ‘Adn